Bagaimana Membuat Film Indie

Dalam pembuatan film, tentu kita mengenal 3 tahapan, yaitu pre-production, production, dan post-production. Namun, selain 3 tahapan tersebut ada 2 tahapan yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah ketiga proses tersebut, yaitu:

  1. DEVELOPMENT

Development merupakan langkah awal penciptaan ide dalam film, yang bisa bersumber dari banyak hal, seperti buku, novel, kejadian nyata, dan masih banyak lagi. Proses development ini di lakukan oleh triangle sistem, yaitu produser, sutradara, dan penulis naskah, sebab dalam proses development banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menulis naskah, mulai dari budget, pengalaman sutradara, dan aktor utama. Tentu ketiga hal ini sangat menentukan proses penulisan naskah. Jadi sebelum menulis, biasanya sutradara, produser, dan penulis naskah akan membuat kerangka cerita yang sesuai dengan ketiga hal tersebut. Dalam proses penulisan naskah pun, penulis naskah juga memerlukan arahan dari sutradara, karena pentingnya visi sutradara hadir dalam sebuah film. Bahan pertimbangan dari ide dan naskah selain visi sutradara adalah  kontrol biaya dari produser.

  1. PRE PRODUCTION

Praproduksi film, merupakan tahap perencanaan film, mulai dari biaya, perekrutan kru inti, penyusunan jadwal, breakdown naskah untuk menentukan artistik, seperti setting lokasi, makeup dan wardrobe, serta properti.  Proses lainnya juga meliputi casting pemain, reading naskah, melakukan pembuatan storyboard, serta recce atau (melihat lokasi secara langsung). Persoalan perizinan, dan penyebwaan peralatan juga termasuk dalam tahapan ini.

  1. PRODUCTION

Produksi, adalah tahapan realisasi dari perencanaan sebelumnya. Tahapan dimana kita mulai melakukan proses perekaman, meskipun terkadang banyak hal yang berubah dari perencanaan, disinilah peran penting pengambilan keputusan baik dari kepala divisi, sutradara, dan produser. Dibutuhkan kerjasama tim yang baik dalam proses ini.

Proses produksi dimulai dengan kedatangan seluruh kru dan pemain, kemudian pemain melakukan makeup. Persiapan seluruh alat dan setting, selanjutnya proses rehearsal, baru pegambilan gambar dan suara. Proses perekaman pun dapat dilakukan berulang kali, hingga sutradara merasa bahwa hal tersebut cukup. Produksi dilakukan sesuai dengan jadwal produksi yang sudah dibuat, biasanya disesuaikan per setting lokasi.

  1. POST PRODUCTION

Film membutuhkan dialog, sound effect, music, dan visual efek lainnya sebelum menjadi film yang utuh. Disinilah proses post-production atau paskaproduksi dimulai. Dalam paska produksi tentu melibatkan banyak elemen, mulai dari editor yang bertugas menyesuaikan alur cerita dari gambar yang sudah diambil dalam proses sebelumnya. Kemudian ada editing suara, proses perekaman musik, pembuatan spesial efek (jika diperlukan). Seluruh hal tersebut kemudian disatukan menjadi satu film yang utuh.

  1. DISTRIBUTION

Tahap terakhir adalah distribusi film, baik disalurkan ke bioskop, maupun disebarluaskan dalam bentuk DVD. Jika sekarang, kita dapat mengunggah film ke banyak platform seperti Youtube, We TV, Netflix, dan masih banyak lagi. Dalam proses distribusi ini juga memerlukan proses, mulai dari press kits, poster, dan material promosi lainnya. Untuk film yang akan disalurkan dalam festival film pun juga memerlukan strategi khusus, tergantung dengan jenis festival yang akan diikuti.

 

Referensi:

Simpson, James. 2019. Producing an Independent Film. Morrisville : Lulu Press Inc.

Penulis : Annisa Rosalina

 

Leave A Comment