Dramatis merupakan unsur penting dalam film, yang dapat membangun konflik. Saat menonton film romansa, kita bisa merasakan perasaan haru, bahagia, bahkan sedih, sedangkan saat menonton film horor, hal yang kita rasakan adalah rasa takut, tegang, dan ngeri. Situasi dramatis ini diciptakan dengan menggabungkan beberapa unsur, mulai dari aspek cerita, adegan, dan tak kalah penting adalah aspek visual.
Salah satu aspek visual dalam film yang dapat membangun dramatisasi adalah gambar yang dinamis, atau biasa kita sebut dengan pergerakan kamera. Pergerakan kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu bergerak pada poros, dan pergerakan kamera bersama operator kamera.
Pergerakan kamera pada porosnya
- Pan
Pan pergerakan kamera menoleh ke kanan – ke kiri atau sebaliknya, yang bersumbu ditengah, menciptakan kesan seperti pandangan seseorang yang sedang menoleh ke kanan atau ke kiri. Pan sering disebut sebagai ‘sweeping’ karena dapat mencakup latar lanskap. Pan terdiri dari pan-left (dari kanan ke kiri), dan pan-right (dari kiri ke kanan). Pan dapat digunakan untuk mengikuti karakter yang bergerak, untuk membangun suasana sebuah lokasi.
Pan dapat menggambarkan luas sebuah ruang, sehingga dalam dramatisasi biasa digunakan untuk memberi efek megah. Atau whip pan (gerakan pan dengan cepat) dapat memberi efek seperti tergesa-gesa atau kebingungan mencari sesuatu.
- Tilt
Tilt hampir sama dengan pan di mana kamera pada posisi tetap, tetapi kamera bergerak ke atas dan ke bawah pada porosnya, seperti kepala yang sedang mendongak atau menunduk. Tilt-up yang lambat dapat sangat efektif dalam membuat subjek tampak lebih besar atau lebih signifikan, sementara tilt-down memiliki efek sebaliknya.
Gambar bangunan (establish), seperti contoh rumah tokoh, kita ambil menggunakan tilt-down, menunjukkan kepada penonton bahwa kita masuk ke dalamnya. Selain itu dimulai dari mendongak ke atas lalu ke bawah juga memberikan kesan kecil, dan lemah, seperti pada film sci-fi saat ada raksasa muncul.
Pergerakan Kamera dan Operator
- Dolly
Dolly adalah pergerakan kamera yang dipasang di trek dan bergerak mendekat (dolly-in) atau menjauh (dolly-out) dari subjek. Dolly memberikan ilusi bahwa penonton berjalan mendekati subjek dan digunakan untuk menciptakan rasa keintiman, menunjukkan kegembiraan dan kedekatan. Sebaliknya saat kamera menjauhi subjek, memberikan kesan terpuruk, ketakutan, sendirian. Adapula gerakan kamera yang sama dengan dolly, yaitu mendekat dan menjauh tapi memiliki cara kerja berbeda, yaitu zoom.
Zoom memanfaatkan lensa, sehingga pergerakan mendekat terjadi secara optikal dan biasanya memotong frame atau komposisi gambar dan membuat background tidak terlalu terlihat, sedangkan dolly komposisi gambar atau backgroung masih terlihat.
- Track
Track adalah pergerakan kamera pada lintasan, sistem kerjanya sama dengan dolly hanya saja pergerakan track adalah menyamping sejajar dengan subjek. Pergerakan ini biasanya digunakan untuk mengikuti pergerakan subjek yang sedang berjalan, ada truck left, dan truck right. Pergerakan truck ini juga dapat digunakan untuk mengikuti subjek yang berjalan maju, namun letak kamera berada di belakang subjek seperti sedang mengikuti atau kita sebut follow. Pergerakan mengikuti subjek maju disebut truck in, sedangkan mundur kita sebut truck-out.
Truck-left atau truck-right biasanya digunakan dalam film action, mengikuti tokoh yang berari untuk menciptakan ketegangan. Sedangkan truck in biasanya digunakan dalam film misteri atau film dengan tema detektif, saat mengintai atau mengikuti seseorang, sehingga menciptakan efek suspense.
Yang membedakan dolly in/ dolly out dan truck in/ truck out adalah pada subjek. Dimana dolly digunakan pada subjek yang diam, dan biasanya kamera berhadapan dengan subjek orang. Untuk track biasanya subjek bergerak, seperti berjalan atau berlari, dan kamera berada di belakang subjek.
- Arc
Arc adalah pergerakan kamera mengitari subjek, sama dengan sistem orbital, dimana subjek menjadi poros dan kamera bergerak memutarinya. Arc dapat digunakan untuk membangun suasana tegang atau untuk menunjukkan suasana di sekitar subjek. Seperti pada film horor, atau thriller, saat sang tokoh dikelilingi musuh atau zombie misalnya, sang tokoh akan nampak kebingungan, dan kamera bergerak memutar, untuk menunjukkan posisi tokoh dan kepanikan.
- Steadycam
Pergerakan kamera dengan cara memasang kamera pada perangkat yang dikendalikan oleh giroskop. Steadycam memungkinkan gerakan yang cukup bebas, dengan stabilizer memungkinkan kamera melakukan gerakan seperti mengikuti subjek melalui tikungan, belokan, lorong, dan pintu.
7. Crane
Pergerakan kamera ke atas – ke bawah dengan operator kamera, tidak berpaku pada poros. Adapula yang menyebut ini gerakan dolly-up, dolly-down. Gerakan ini disebut crane, nama dari alat yang digunakan. Biasanya pergerakan ini digunakan untuk mengambil gambar gedung yang tinggi, dalam film-film aksi, untuk menambah ketegangan, karena dapat memperlihatkan ketinggian.
Referensi
Thompson, Roy; Bowen, Christopher. 2009. Grammar of The Shot 2nd Edition. Oxford: Focal Press


